HalalBihalal Keluarga Besar SMA Edu Global School Bertema Islam and Heritage: Preserving Tradition - SMA Edu Global Bandung - Integrasi Kurikulum Cambridge Internasional

HalalBihalal Keluarga Besar SMA Edu Global School Bertema Islam and Heritage: Preserving Tradition


Ketika kita mendengar kata heritage atau warisan budaya, mungkin yang terbayang adalah bangunan tua, seni kaligrafi, atau kitab-kitab klasik. Tapi, dalam konteks Islam, heritage tidak hanya berbentuk benda—ia juga hidup dalam nilai, tradisi, dan praktik sosial yang diwariskan dari generasi ke generasi. Halal bihalal adalah salah satunya yang merupakan tradisi saling memaafkan yang biasanya dilakukan setelah Idulfitri, baik dalam lingkungan keluarga, kantor, sekolah, hingga komunitas yang lebih luas. Istilah ini mungkin terdengar unik karena tidak ditemukan di negara-negara Muslim lain—ya, ini memang khas Indonesia!


Makna dari halal bihalal bukan hanya tentang ucapan "mohon maaf lahir dan batin", tetapi juga menjadi momen untuk merajut kembali tali silaturahmi, menyelesaikan konflik yang mungkin terjadi, serta memperkuat hubungan sosial antarindividu.


Tradisi ini unik, karena tidak ditemukan di negeri Arab atau negara Muslim lainnya. Tapi semangatnya sejalan dengan nilai Islam. Allah SWT berfirman:

"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai..."

(QS. Ali 'Imran: 103)


Halalbihalal menjadi sarana kita untuk kembali menyatukan hati, saling membuka pintu maaf, dan mempererat tali persaudaraan. Rasulullah ﷺ juga bersabda:

"Tidak halal bagi seorang Muslim untuk menjauhi saudaranya lebih dari tiga hari. Maka siapa yang saling memaafkan dan saling menyapa lebih dahulu, dialah yang lebih utama."

(HR. Bukhari dan Muslim)


Islam bukan hanya sistem kepercayaan, tapi juga sebuah peradaban besar yang selama berabad-abad melahirkan warisan intelektual, arsitektural, seni, hingga tata sosial yang luar biasa. Dari masjid-masjid megah di Andalusia, karya filsafat di Baghdad, hingga tradisi pesantren di Nusantara—semuanya adalah bagian dari Islamic heritage.


Warisan ini menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini, menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang kaya akan nilai keilmuan, seni, dan keterbukaan terhadap keberagaman budaya.


Di Indonesia, Islam berkembang secara unik, melebur dengan budaya lokal tanpa kehilangan ruhnya. Contoh nyata dari warisan ini adalah:

  • Masjid kuno seperti Masjid Agung Demak atau Menara Kudus, yang mencerminkan akulturasi Islam dengan budaya Jawa.
  • Tradisi Maulid, Halalbihalal, dan Sekaten, yang memadukan syiar agama dan budaya lokal.
  • Sistem pesantren, yang bukan hanya tempat belajar agama, tapi juga pusat pelestarian budaya dan bahasa Arab-Jawi.
  • Penyebaran Agama melalui Wayang

Inilah bukti bahwa Islam dan budaya bisa bersinergi dengan harmonis.


Disisi lain sayangnya, ada yang mulai menganggap halalbihalal sebagai formalitas tahunan belaka. Padahal, kalau kita mau lihat lebih dalam, ini adalah ritual budaya yang memperkuat jati diri bangsa. Saat dunia makin global dan individualis, tradisi seperti halalbihalal adalah pengingat bahwa kita berasal dari masyarakat yang menjunjung kekeluargaan, nilai moral, dan kedamaian sosial.


Melestarikan budaya tidak selalu harus lewat tarian, musik, atau pakaian adat. Lewat halalbihalal, kita sedang merawat nilai-nilai luhur yang telah hidup di tengah masyarakat kita selama puluhan tahun.


Jadi, yuk, terus jaga dan lestarikan tradisi halalbihalal—karena dari sinilah, harmoni budaya Indonesia terus tumbuh dan diwariskan dari generasi ke generasi. Di era modern ini, menjaga heritage Islam bukan hanya tentang merawat bangunan atau mengoleksi manuskrip. Tapi juga:

  • Menghidupkan kembali nilai-nilai luhur seperti keadilan, keilmuan, dan kasih sayang.
  • Mewariskan kebiasaan baik seperti membaca, menulis, berdiskusi, dan mencintai ilmu.
  • Melestarikan seni dan budaya Islami yang bisa jadi media dakwah yang indah—seperti Daway (Dakwah Wayang), kaligrafi, musik religi, atau sastra sufi.


Islam dan heritage adalah dua hal yang tak terpisahkan. Heritage Islam bukan sekadar jejak masa lalu, tapi juga sumber inspirasi masa kini dan masa depan. Menjaganya berarti kita ikut merawat identitas, memperkuat akar budaya, dan menyambung ruh peradaban. Karena dalam setiap jejak warisan Islam, ada kisah tentang iman, ilmu, dan cinta yang tak lekang oleh zaman.


Mari kita jadikan momen halalbihalal ini bukan sekadar rutinitas tahunan, tapi sebagai momentum memperbaharui hati. Kita buka lembaran baru, kita rajut kembali silaturahmi, dan kita jaga warisan Islam ini sebagai budaya yang menyejukkan.


Semoga Allah SWT menerima ibadah Ramadan kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan menjadikan kita semua hamba-Nya yang saling mencintai karena Allah.


Penulis: Sony Rachmat, S.Pd,.Gr

Please write your comments
Get your future here!