Silaturahmi, tali pengikat kasih yang suci, menjadi nadi kehidupan yang merekatkan hubungan antar sesama. Dalam setiap hembusan nafas, silaturahmi bagaikan oksigen yang menyegarkan jiwa dan menumbuhkan rasa persaudaraan. Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, silaturahmi bagaikan oasis di padang pasir. Di sinilah, kita menemukan kehangatan dan rasa saling memiliki, merajut benang kasih yang kian erat. Bertempat di SMA EGS pada tanggal 26 April 2024 tepatnya di Hari Jum’at. Segenap keluarga besar SMA EGS gelar melaksanakan acara rutin tahunan Halal Bihalal dan do’a bersama. Tepat tahun ini kita mengangkat tema “Rekatkan Silaturahmi, Langitkan Do’a Mencari Ridho Ilahi."
Silaturahmi bukan sekadar tradisi, melainkan amalan mulia yang dianjurkan dalam agama. Dalam Islam, silaturahmi digambarkan sebagai tali pengikat yang menghubungkan hati-hati orang yang beriman. Semakin erat silaturahmi, semakin kuat pula persaudaraan dan kasih sayang antar sesama. Manfaat silaturahmi tak hanya berbatas pada kerohanian, namun juga membawa dampak positif bagi kehidupan sosial. Silaturahmi membuka pintu komunikasi, memperluas jaringan pertemanan, dan menumbuhkan rasa empati dan kepedulian terhadap sesama.
Silaturahmi bagaikan harta karun yang tak ternilai. Mari kita jaga dan lestarikan tradisi mulia ini. Dengan mempererat silaturahmi, kita membangun jembatan kebaikan dan persaudaraan, mengantarkan kita menuju kehidupan yang lebih harmonis dan penuh makna. Di tengah hiruk pikuk kehidupan, terkadang hati kita terasa hampa dan jiwa dilanda keresahan. Saat itulah, kita teringat untuk melangitkan doa, menengadahkan tangan dan memohon kepada Sang Pencipta.
Melangitkan doa bukan sekadar ritual kosong, melainkan ungkapan hati yang terdalam, permohonan penuh harap kepada Dzat yang Maha Kuasa. Doa adalah nadi kehidupan spiritual, jembatan yang menghubungkan kita dengan Sang Ilahi. Menemukan makna melangitkan doa dimana, setiap doa yang dipanjatkan mengandung makna dan tujuan. makna mendalam di balik kebiasaan melangitkan doa:
- Ungkapan Syukur: Doa menjadi wadah untuk mensyukuri segala nikmat dan karunia yang telah diberikan oleh Allah SWT.
- Pengakuan Ketergantungan: Melangitkan doa menunjukkan bahwa kita mengakui ketergantungan dan kelemahan sebagai manusia, membutuhkan pertolongan dari Allah SWT.
- Memperkuat Iman: Doa kian memperkuat iman dan keyakinan kita kepada Allah SWT. Semakin sering kita berdoa, semakin mantap pula hati kita dalam menghadapi setiap rintangan dan cobaan.
- Mencari Ketenangan Jiwa: Doa mendatangkan ketenangan dan kedamaian hati. Saat kita mencurahkan isi hati kepada Allah SWT, beban dan kecemasan pun terasa lebih ringan.
- Memperoleh Keberkahan: Allah SWT menjanjikan pahala bagi hamba-Nya yang senantiasa rajin berdoa. Doa yang tulus dan ikhlas dapat mendatangkan keberkahan dan kebahagiaan dalam hidup.
- Menyempurnakan Doa dengan Tindakan. Melangitkan doa tak hanya soal kata-kata, tapi juga tentang ketulusan hati dan kesungguhan dalam bertindak. Doa tanpa usaha bagaikan pohon tanpa akar. menyempurnakan doa dengan tindakan yaitu dengan:
- Memperbaiki Diri: Doa diiringi dengan usaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Tinggalkan kebiasaan buruk dan perbanyak perbuatan baik.
- Bersabar dan Berusaha: Percayalah bahwa Allah SWT akan menjawab doa di waktu yang tepat. Tetaplah bersabar dan berusaha sekuat tenaga.
- Berikhtiar dan Beramal: Doa diiringi dengan ikhtiar dan amal saleh. Lakukan apa yang bisa dilakukan dan serahkan hasil kepada Allah SWT.
- Yakin dan Optimis: Percayalah bahwa Allah SWT Maha Kuasa dan Maha Penyayang. Doa yang dipanjatkan dengan keyakinan dan optimisme lebih berpeluang untuk dikabulkan.
Melangitkan doa adalah tradisi mulia yang perlu dilestarikan. Mari kita jadikan doa sebagai kompas penuntun dalam hidup, mengantarkan kita menuju kebahagiaan dan keberkahan yang hakiki. Hidup manusia tak lepas dari pencarian makna dan kebahagiaan. Di tengah hiruk pikuk dunia, banyak orang yang tersesat mencari kebahagiaan dalam hal-hal yang bersifat fana. Namun, hakikat kebahagiaan sejati terletak pada kedekatan dengan Sang Pencipta, Allah SWT.
Salah satu kunci utama untuk meraih kebahagiaan sejati adalah dengan mencari ridho Ilahi. Ridho Allah SWT merupakan kebahagiaan dan keberkahan yang tak ternilai harganya. Ketika kita mendapatkan ridho-Nya, hati terasa tenang, jiwa diliputi kedamaian, dan hidup penuh keberkahan.
Mencari ridho Allah SWT adalah perjalanan panjang yang penuh makna. Percayalah bahwa setiap langkah yang kita ambil dengan penuh keikhlasan akan mengantarkan kita menuju kebahagiaan sejati dan kehidupan yang penuh keberkahan. "Lebih baik mencari ridho Allah dengan satu tetes air mata daripada mencari ridho manusia dengan segunung harta." - Imam Sya'fi'i
Penulis: Sony Rachmat, S.Pd